777 CHARLIE (2022) MOVIE : FILM ANJING DAN MANUSIA SUDAH BANYAK TAPI KENAPA FILM INI LEBIH BAGUS?

 

Ini film yang mendapat nilai 9 (nyaris sempurna) di IMDB, 5 bintang di Tomat Busuk, box office di bioskop India serta masuk ke dalam jajaran film paling laris di seluruh dunia. Wow! Kamu harus nonton deh, ini film bagus banget, ga bakal ada film dengan tema kek gini di Indonesia kayaknya, hehehe.

Suka iri kalau lihat film-film dari India atau Korea yang penuh keragaman tema. Rasanya untuk keberagaman tema film, negeri kita masih jauh tertinggal. Perfilman kita terus-terusan disumpal dengan film horor, tapi ya mau gimana kalau pangsa pasar di sini cuma “makan” kalau dikasih film horor. Jarang banget lihat film bukan horor menjadi box office di negeri kita, padahal hidup kita sehari-hari di negeri ini udah kayak horor ya, apa pada ga bosen? Hahaha. Entahlah mau sampai kapan, selama pasar menyerap ya selama itu juga produser enggan memproduksi film lain, bukan salah-salah produser banget sih, sebagai penonton kita juga harusnya mau mengapresiasi film bagus lainnya selain film horor.

Eh tapi ga apa-apa juga, siapa tahu Indonesia nanti dikenal sebagai rajanya film horor di Asia. Yah kasian aja sih sama penulis-penulis yang punya cerita bagus, kayak aku, tapi bukan cerita horor, cuma nangkring di pojokan nunggu giliran yang ga dateng-dateng. Lah, walang sangit, kenapa lu jadi curcol? Hahaha.

Baiklah kembali ke topik pembicaraan soal film bagus 777 Charlie ini aja lah. Film ini berangkat dari frasa yang sering kita dengar, yaitu anjing adalah sahabat manusia tapi diubah menjadi manusia dan anjing adalah sahabat terbaik. Bercerita tentang manusia yang kesepian bertemu dengan seekor anjing yang kesepian. Sama-sama saling mengisi hingga akhirnya mereka saling terikat dan tak terlepaskan.

Kekuatan di film ini –dan ini jagonya film India- yaitu sabar memainkan emosi penonton dengan menampilkan adegan-adegan yang menyentuh antara Dharma dan Charlie secara pelan-pelan, inilah yang membuat film India bisa 2 jam lebih hehehe. Pengembangan karakter dari kedua tokoh itu juga yang menyumbang pengaruh besar pada film. Karakter Darma yang awalnya seorang pria cuek, galak, menjadi berubah setelah bertemu Charlie. Charlie dari anjing yang selalu diliputi ketakutan karena nyaris dibunuh oleh pemilik sebelumnya berkembang menjadi anjing yang lucu menggemaskan saat bersama Darma.

Kedua karakter ini terus dibiarkan tumbuh mengikuti alur filmnya –ini kecerdasan sang sutradara dan sang penulis naskahnya- sehingga penonton seperti menjadi saksi atas bertemunya dua sahabat setia yang tidak bisa terpisahkan sampai mati. Adegan tiap adegan yang bergulir menghanyutkan kita untuk terus mengikuti sampai mana persahabatan Dharma dan Charlie ini. Beberapa adegan memberi kita tawa, beberapa adegan membuat kita sedih dan terharu.

Kecerdasan lain dari sang sutradaranya yang tidak menyelipkan adegan nyanyi-nyanyi atau joget-joget rombongan ala India yang selalu hampir ada di setiap film India itu, tepat sekali, karena ini membuat alur film tetap terjaga emosinya. Hanya ada lagu-lagu saja yang menjadi pengiring adegan dan penempatan lagu-lagu tersebut pas jadi semakin menambah kuat jalinan emosi yang sudah terbangun antara penonton dan filmnya.

Pace film memang lambat tapi mengobok-ngobok emosi. Alur cerita mudah diikuti. Akting Rakshit Shetty sebagai Dharma dan Charlie, seekor anjing labrador ini solid banget, akting pemeran pendukung lainnya cukup enak dilihat meski tidak sebagus kedua tokoh utama. Jadi begitulah kenapa film ini banjir pujian dan menjadi box office

Intinya film ini bagus. Segeralah tonton, ini layak banget menjadi tontonan keluarga.

 

Rating : 8,5 / 10.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PATAH

Mr. Zoo, New Trial, The Man Inside Me, Sunny, The Swindlers

Hitman Agent Jun, A Hard Day, My Girlfirend is An Agent, Show Must Go On,Montage